Sebenarnya,
sifat malu merupakan sifat yang terpuji. Rasa malu dapat menjadi dinding pembatas bagi manusia untuk mencegah dirinya dari perbuatan yang keji dan mungkar. Semakin sedikit rasa malu pada seseorang, maka semakin rusak pula kelakuan atau tingkah laku yang diperbuat mereka. Dan semakin besar rasa malu pada seseorang, maka semakin baik pula akhlak dan tingkah laku mereka.
Orang yang tidak tahu malu, memiliki rasa malu yang sedikit, akan cenderung berbuat kerusakan di dunia ini. Lihatlah para koruptor, artis film dewasa, biduan yang memamerkan tubuhnya, cabe-cabean dan lain sebagainya. mereka cenderung berbuat hal tersebut, dan menganggap hal buruk tersebut sebagai hal yang wajar, karena rasa malu mereka sudah menipis. Urat malu mereka sudah putus, berbuat kejahatan dan kemaksiatan pun sudah biasa bagi mereka semua.
Lihatlah para pemuka agama, pemimpin yang jujur, para suri tauladan yang baik. Mereka memiliki
sifat pemalu yang mendarah daging didalam tubuhnya. Sehingga mereka sangat jarang sekali berbuat kerusakan di dunia ini, para pemimpin pun jadi mencintai rakyatnya dan sangat takut jika mengkorupsi uang dan hak rakyatnya. Begitupula dengan rakyatnya, sangat mencintai pemimpin nya. Walaupun mereka pemalu, namun jika dihadapkan dengan urusan kebaikan, mereka akan langsung terjun digaris depan. Tanpa peduli dengan omongan orang disekitar mereka.
Namun,
jika rasa malu di dalam diri ini sudah keluar batas, keluar jauh dari batas normal. Sehingga rasa malu ini menjadi berlebihan, justru akan membuat seseorang menjadi terpuruk. Karena
rasa malu tersebut berubah menjadi rasa minder yang membuat seseorang malu untuk melakukan berbagai hal, khususnya malu dalam melakukan kebaikan. Baik untuk dirinya sendiri, maupun untuk kebaikan orang lain. Seseorang yang memiliki rasa atau sifat minder ini biasanya mereka akan gugup, grogi dan cemas jika dihadapkan pada kondisi yang membuat mereka menjadi malu. Seperti pada kerumunan, di keramaian, di depan umum (di depan orang banyak), dan lain sebagainya. Bahkan tak jarang rasa minder ini dapat memicu berbagai jenis phobia, misalnya seperti fobia sosial.
1.
Ciri dan gejala jika anda memiliki rasa (sifat) malu yang berlebihan (minder)
Jika anda memiliki berbagai ciri yang disebutkan dibawah ini, maka anda harus segera berbenah diri. Agar diri anda tidak terjebak dalam keterpurukan dan keterbelakangan. Karena rasa minder dapat membuat seseorang kehilangan berbagi kesempatan emas di dalam hidupnya.
A. Tidak percaya diri (kurang pd)
B. Malu berbuat kebaikan
C. Merasa takut dengan pandangan dan omongan orang lain
D. Takut berbicara dari mulut kemulut (tatap muka / mata)
E. Merasa rendah diri, merasa diri lebih rendah dari orang lain
F. Merasa tidak berguna dan gagal
G. Merasa cemas, gugup dan grogi jika dihadapkan dengan keramaian (orang lain)
2.
Penyebab munculnya sifat minder / rasa malu yang berlebihan
Seseorang yang memiliki sifat malu yang berlebihan / minder, tidak mungkin dari lahir mereka langsung menjadi minder. Namun, sifat pemalu dapat juga diturunkan karena gen dari kedua orang tua mereka, tapi hanya sifat pemalunya saja, dan bukan sifat malu yang berlebihan / minder. Sifat minder tersebut disebabkan karena adanya gangguan di dalam kehidupan dan lingkungan tumbuh kembang seseorang. Langsung saja, berikut beberapa penyebab orang menjadi minder (malu berlebihan).
A.
Lingkungan keluarga yang tidak harmonis
Seseorang yang pada masa kecilnya memiliki keluarga yang kurang harmonis (broken home, dll). Misalnya jika ia pada waktu masa kecil / anak-anak sering dimarahi oleh orang tuanya, karena berbuat sesuatu yang salah atau suatu hal yang lain. Misalnya karena orang tua melampiaskan amarahnya kepada anak karena masalah yang dihadapinya. Maka anak tersebut akan tumbuh menjadi pribadi yang pemalu dan penakut. Mereka akan takut melakukan berbagai hal, mereka tidak percaya diri dengan dirinya sendiri, dan mereka seringkali merasa minder dengan dirinya sendiri.
B.
Sifat bawaan yang terlalu dimanjakan
Sifat pemalu dapat diturunkan dari kedua orang tua anda. Jika ayah atau ibu anda seorang yang pemalu, maka besar kemungkinan nantinya anda juga akan memiliki sifat dari orang tua anda tersebut. Biasanya seorang balita yang pemalu akan nampak jarang aktif, lebih sering diam dan jarang melakukan kegaduhan seperti balita yang lain nya. Anak-anak yang demikian, biasanya di masa dewasa akan menjadi seseorang yang introvert, seseorang yang memiliki kepribadian introvert. Jika anda salah dalam mendidik anak yang introvert, dan malah memanjakan nya dengan kesendirian nya, misalnya membiarkan nya menjadi NEET dan wibu. Maka besar kemungkinan sifat pemalunya akan berkembang dan berevolusi menjadi minder, mereka malah takut keluar rumah, takut berhubungan dengan orang lain dan mala asik dengan waifu mereka masing-masing.
C.
Korban bullying (bully)
Seseorang yang sering di bully, jika tidak menjadi pribadi yang pendendam maka mereka akan menjadi seorang yang penakut. Khususnya jika di bully sejak pada masa sekolah. Mental anak korban bullying akan terganggu, dan akan malu dan takut untuk melakukan berbagai hal. Mereka akan takut salah, jika melakukan suatu hal. Takut jika mereka nantinya berbuat salah, maka mereka akan dimarahi dan menjadi pelampiasan amarah orang lain. Sehingga nantinya mereka akan sangat berhati-hati dalam berhubungan di masyarakat, dalam melakukan suatu hal, dan lain sebagainya. mereka menjadi sangat takut dan malu dengan diri mereka sendiri.
D.
Memiliki kekurangan didalam diri
Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik atau tampan, kurang mapan, kurang skill, memiliki penyakit, cacat tubuh, bau badan, dan lain sebagainya. sehingga menjadikan dirinya menjadi malu jika kekurangan nya tersebut disinggung atau ketahuan orang lain. Mereka menjadi minder dengan dirinya sendiri. Dan malu menampakkan diri di kerumunan, di hadapan orang lain, dan lain sebagainya.
E.
Memiliki trauma
Kejadian dan kenangan buruk dimasa lalu dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Seseorang yang memiliki riwayat hidup yang buruk, masa kecil yang penuh bullying, korban broken home, sering dimarahi guru, di rendahkan orang lain, dan lain sebagainya. Dapat membuat seseorang menjadi minder, malu dengan dirinya sendiri. Sehingga ia tidak mampu bertatap muka dengan orang lain dan di keramaian, karena takut ia yang disalahkan, takut dengan omongan dan cacian yang nantinya ditujukan kepada dirinya.
3.
Cara mengatasi dan menghilangkan rasa malu yang berlebihan / minder
Rasa malu jangan sampai hilang dari diri anda, namun rasa malu hanya dikurangi saja. Dikurangi sampai batas sifat malu anda tidak menjadi sifat minder. Sehingga anda menjadi Percaya diri dan berani tampil di hadapan orang lain (umum). Misalnya sehingga anda berani berpresentasi di depan kelas, berani antri dikerumunan, berani berkumpul di keramaian, berani melakukan kebaikan, berani berhadapan dengan orang lain, berani berkenalan dengan orang lain (misal: berkenalan dengan wanita, calon pacar / istri :v), berani bergaul dan bermain dengan teman, dan lain sebagainya. langsung saja, berikut
cara untuk mengatasi sifat malu yang berlebihan :
A.
Niat untuk berubah
Jika niat dan tekad anda sudah bulat, maka semua halangan dan rintangan yang aka anda tempuh untuk mengurangi rasa malu anda akan mudah dilakukan. Entah itu mendaki gunung, melewati lembah, dan lain sebagainya. anda akan berjuang keras untuk merubah diri anda sendiri. Jika anda tidak berniat kuat, jangan bermimpi jika rasa minder akan hilang dari dalam diri anda.
B.
Semua orang memiliki kekurangan, tidak ada yang sempurna
Sadarilah, semua orang memiliki kekurangan. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, fokuskan saja pada kelebihan anda. Dan jangan terlalu fokus dengan kekurangan anda. Percaya dengan kemampuan anda, karena setiap manusia memiliki bakat dan kekurangan masing-masing. Setiap manusia memiliki perbedaan, jangan fokus pada perbedaan tapi fokuslah pada kebersamaan. Perbaiki kekurangan anda semaksimal mungkin, dan fokuslah pada kelebihan yang anda miliki.
C.
Menerima takdir (move on)
Percayalah, semua orang sudah memiliki jalan cerita hidupnya masing-masing. Semua memiliki hikmah dan pelajaran, lihatlah kebawah, masih banyak orang yang lebih menderita dari anda. Masa lalu jadikan saja sebagai kenangan dan pelajaran, jangan terjebak terus di dalam kenangan masa lalu. Lakukan yang terbaik untuk hari ini, dan berdoalah kepada tuhan, agar masa depan anda menjadi lebih baik dari hari ini.
D.
Keluar dari zona nyaman
Keluarlah dari zona nyaman anda, jangan sering berdiam diri dikamar anda. Lihatlah indahnya dunia luar, lihatlah alam dunia yang luas, penuh dengan keberagaman dan perbedaan. Lingkungan yang baik dapat membuat seorang penjahat menjadi baik, begitupula sebaliknya. Maka dari itu, hijralah, pindahlah kelingkungan yang lebih baik. Kedalam lingkungan yang dapat membuat hati anda menjadi tenang.
E.
Ini hidup anda sendiri, bukan hidup orang lain
Anda adalah karakter utama dalam kehidupan anda sendiri. Jangan pedulikan cacian dan omongan buruk orang lain terhadap anda. Jadikan omongan buruk tersebut sebagai penyemangat bagi anda untuk terus maju, untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Bukan malah menjadi beban bagi pikiran anda. Ini hidup anda, bukan hidup orang lain. Jadilah diri anda sendiri yang terbaik, dan jangan menjadi orang lain, dan menuruti apa kata kebanyakan orang (buruk).
F.
Percaya pada diri anda sendiri
Jika anda tidak percaya dengan diri anda sendiri, bagaimana mungkin orang lain percaya pada anda ?. Yakinlah bahwa anda merupakan orang pilihan, pemenang dari jutaan sel sperma yang terbuang. Anda adalah seorang pemenang, memang hidup itu sulit, tapi kalau tidak sulit, bagaimana itu disebut hidup. Jika anda tidak berani mengambil resiko, maka anda akan menyesal seumur hidup anda. Beranikan diri anda, dan bangkitlah dari keterpurukan.
4.
Kesimpulan
Ya, begitulah beberapa penjelasan mengenai sifat malu. Walaupun sifat malu ini merupakan sifat terpuji. Namun, jika anda salah dalam melangkah, maka sifat malu ini akan menjadi beban dalam hidup anda. Maka dari itu kontrol lah rasa malu anda, jangan sampai rasa malau memudar, dan jangan sampai rasa malu menguasai diri anda. Teruslah melangkah, percaya pada diri anda, namun jangan terlalu berlebihan. Serahkan semua masalah anda pada yang diatas. Berdoalah pada Tuhan, agar sifat malu anda menjadi malu yang baik, bukan malah menjadi minder. Terimakasih . .