Akhir-akhir ini banyak sekali meme yang bertebaran di berbagai sosial media dan situs, seperti di facebook, twitter, 1cak, dan lain nya, yang menyinggung tentang sebuah statemen yang berbunyi “
Nakal dulu baru sukses”. Apakah kalimat tersebut memang benar adanya atau mungkin hanya mitos belaka ?. Tak jarang ada juga orang yang bercita-cita ingin menjadi seperti ini => “
Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga” :’v. Apakah semua itu benar adanya ? atau Cuma guyonan dan mitos belaka, langsung saja simak penjelasan nya dibawah ini.
1.
Anak nakal dan anak baik di masa sekolah
Dimasa-masa sekolah , tentunya teman-teman anda memiliki berbagai karakter yang berbeda dengan anda. Ada yang pendiam, ada yang nakal, ada yang tukang tidur, ada yang suka mencari perhatian guru, ada yang menjadi kutu buku, ada yang menjadi bintang kelas, dan lain sebagainya. Keunikan karakter ini tentunya juga mempengaruhi pekerjaan dan nasib yang akan ditempuhnya nanti dimasa lulus dari sekolah. Perlu diingat, Nilai yang anda dapat disekolah nanti tidak akan banyak membantu anda untuk mendapatkan pekerjaan yang anda idamkan. Jadi jangan terlalu fokus dalam belajar, jangan lupa banyak-banyak lah membuat pertemanan dan juga relasi di sekolah anda.
2.
Anak nakal dan anak baik di dunia kerja
Banyak sekali orang di dunia ini yang bercita-cita ingin menjadi orang yang sukses, dalam artian menjadi kaya raya dan hidup bahagia. Namun kenyataan nya banyak juga yang gagal dan tidak dapat mewujudkan cita-citanya. Di realita kehidupan mungkin anda banyak menemui yang dulunya teman anda yang nakal disekolah malah sekarang menjadi lebih sukses dari anda. Hal demikian terjadi karena anak nakal tersebut memiliki banyak teman, banyak relasi, sehingga memudahkan nya dalam mencari pekerjaan. Selain itu, mereka yang dulunya anak nakal, juga lebih berani dalam mengambil resiko daripada anak yang baik-baik saja (dalam artian tidak atau jarang membuat masalah disekolah). Banyak kita temui di dunia ini, para sarjana dan dulunya yang merupakan bintang kelas disekolah, malah terpuruk karirnya di dalam dunia kerja. Itu semua karena mereka terlalu banyak berpikir, tanpa melakukan berbagai usaha dan tindakan yang nyata. Berbeda dengan anak yang nakal, mereka tanpa pikir panjang berani mengambil resiko dan juga banyak memiliki teman / relasi yang memudahkan mereka untuk mencari pekerjaan atau membuat usaha baru.
3.
Tidak semua anak nakal menjadi sukses, dan tidak semua anak yang baik menjadi terpuruk
Ya, semuanya kembali kepada pribadi masing-masing individu. Anak nakal yang kenakalan nya masih dalam tahap wajar, dan tidak sampai membahayakan dirinya sendiri dan orang lain, mungkin karena mereka sedang berusaha mencari jati diri, sehingga ia membuat berbagai kenakalan diwaktu remaja. Namun setelah ia dewasa, ia pun berubah menjadi pribadi yang pemberani dan dapat diandalkan. Ada pula anak nakal yang yang perbuatanya terlalu kelewat batas, sehingga ia menjadi terkena masalah karena ulahnya sendiri, bahkan ada yang dipenjara, dan malah sampai meninggal dunia. Sehingga masa depan mereka malah terlihat suram.
Sedangkan anak baik, atau bintang kelas, dan juga anak pendiam. Mungkin karena mereka kesulitan dalam bersosialisasi dan terlalu memilih-milih pekerjaan sehingga mereka menjadi terpuruk di dalam dunia kerja. Namun tidak semuanya demikian, banyak juga anak baik yang sukses dalam dunia kerja, karena memang mereka pandai bersosialisasi, dan berani dalam mengambil keputusan, mereka tidak pilih-pilih dalam pekerjaan, tentunya pekerjaan yang halal dan baik.
4.
Kesimpulan
Kebanyakan anak yang nakal lalu sukses di dalam dunia kerja dan masa dewasanya, mereka semua memiliki kriteria dibawah ini.
- Mereka berani mengambil resiko
- Mereka banyak bertindak daripada berpikir
- Mereka pandai bersosialisasi dan memiliki banyak teman
- Mereka berubah sifatnya disaat dewasa, menjadi pribadi yang lebih baik
Sedangkan anak baik-baik dan terpelajar yang terpuruk di dalam dunia kerja, karena mereka memiliki sifat di bawah ini.
- Mereka terlalu banyak berpikir dan sedikit bertindak (tidak berani mencoba dan mengambil resiko)
- Mereka Pilih-pilih dalam mengambil pekerjaan
- Mereka kurang bisa bersosialisasi
- Mereka memiliki sedikit teman dan relasi
Dari berbagai kriteria diatas tentunya dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa sebenarnya “
Nakal dulu baru sukses” adalah sebuah
mitos belaka. Semuanya tergantung kepada pribadi setiap individu manusia. Banyak anak nakal yang malah menjadi terpuruk karena kelakuan nya (madesu), dan
tidak sedikit pula anak nakal yang sukses, karena mereka mampu berubah menjadi diri yang lebih baik. Daripada menjadi anak nakal, mengapa anda tidak menjadi “
Anak yang baik dan sukses”. Ya, kalau dipikir-pikir, memang tidak ada alasan untuk tidak menjadi anak yang baik.