Di waktu sekolah mungkin anda pernah menemui teman sekelas yang hidupnya nyantai-nyantai saja. Mereka atau si dia tidak terlalu pintar dikelas, tidak terlalu nakal, dan tidak terlalu baik juga, pokoknya anggap saja yang sedang-sedang saja 😂.
Nah, anehnya teman yang model begini, jika ujian mereka seringkali mendapatkan nilai yang lebih bagus daripada teman-teman lainnya. Walaupun anda atau teman lainnya seringkali belajar mati-matian untuk menghadapi materi ujian yang diadakan, tetap saja nilai andah lebih rendah daripada si dia.
Nah, hal ini pada umumnya dapat terjadi karena dua hal. Yang pertama yaitu teman anda memang jenius dari lahir, yang kedua teman anda pintar dalam hal contek-menyontek. Si dia pandai menyaring semua jawaban yang diterima dari seluruh teman lain yang ditanyainya. Kemudian ia membuat kesimpulan tentang jawaban mana yang sekiranya paling baik dan benar.
Maka tak heran, siswa yang model begini seringkali mendapatkan nilai yang lebih bagus ketimbang orang-orang yang dicontekinya. 😂 Sungguh ironi di atas ironi.
Nah, kembali ke pertanyaan kita yang sebelumnya. Dapatkah seseorang menjadi pintar tanpa belajar ?. Misalnya pintar di pelajaran tertentu di sekolah atau sebagainya ?. Jawabannya tentunya sangatlah relatif. Kesemuanya dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya seperti. . . .
#
Cara pintar tanpa belajar ?
1.
Tingkat kejeniusan atau bakat dari lahir
Ada saja orang yang modelnya seperti ini. Mereka memang jenius dan berbakat sedari lahir. Hanya dengan mendengarkan materi belajar mengajar yang diajarkan oleh pak/bu guru, mereka akan langsung bisa mempelajarinya dan mengerti materi pembelajaran yang diajarkan tersebut, disaat itu juga.
Nah, hal ini tentunya tergantung dari faktor face atau tergantung nasib. Tidak semua orang terlahirkan dengan bakat jenius seperti ini.
2.
Kemahiran menyontek
Nah, saya rasa hal ini sudah sangat umum dan sering terjadi di negara ini. Banyak anak sekolah, para siswa-siswi yang pandai menyontek. Mereka punya segudang trik dan cara untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya, dengan modal dan usaha yang seminim-minimnya, namun dengan hasil yang sebesar-besarnya.
Cara curang seperti ini memang sangatlah tidak baik. Karena nilai yang didapatkan adalah hasil dari kegiatan tipu-menipu. Sama saja dengan menipu diri sendiri. Tapi, ya apa daya, sistem pendidikan di negri kita ini yang diperhatikan kebanyakan cuma nilai dan nilai saja, tanpa memperdulikan pengaplikasian ilmu dan juga tanpa memperhatikan potensi yang dimiliki para siswa-siswi yang ada. Akibatnya banyak terlahir generasi yang korup dan tidak jujur di negri ini. Semuanya terjadi Karena korban dan tuntutan dari nilai dan nilai tadi.
Pesan saya sih, kalau sekolah jangan cuma cari nilai saja. Sekolah itu yang dicari yang nomor satu ilmu, yang kedua teman / relasi. Karena kedua hal tersebut sangat bermanfaat buat masa depan anda nanti.
3.
Jam tayang / praktek
Banyak juga orang yang tidak pandai dalam hal yang namanya teori. Mereka pandai mengerjakam sesuatu dengan caranya sendiri. Alias dengan praktek, dengan trial dan error. Dengan usaha dan kerja keras.
Namun, hal ini tentunya semua usaha yang dilakukan sama saja dengan belajar. Jadi menurut saya tidak ada cara untuk menjadi pintar tanpa belajar. Semuanya harus ditempuh dengan perjuangan keras. Sebagai contohnya saja, mana ada seorang bayi manusia yang terlahir langsung bisa berlari dan bisa baca buku. Semuanya harus melalui yang namanya proses, yakni belajar.
Jadi kesimpulannya semuanya, cara untuk menjadi pintar, pandai dan ahli dalam sesuatu. Misalnya dalam pelajaran di sekolah, dalam dunia usaha, dalam bidang pekerjaan dan sebagainya. Semuanya haruslah ditempuh dengan yang namanya belajar. Cukup sekian dulu, semoga bermanfaat . . ..