Apa saja sih suka duka yang dialami nak nolep dalam kehidupannya ?. Lika-liku apa saja yang mereka rasakan saat hidup dalam masyarakat. Dan bagaimana cara mereka menghadapi semua hal tersebut ?. Berikut pembahasannya...
Latar belakang si Nolep
Banyak hal yang melatarbelakangi kehidupan nak nolep. Mereka menjadi no life, menjadi anak rumahan bukanlah tanpa sebab yang tidak jelas seperti yang orang banyak pikirkan. Misalnya seperti dianggap pemalas lah, kebanyakan ngewibu lah, dan sejenisnya. Masalah yang mereka hadapi kebanyakan berat-berat.
Seperti kurangnya perhatian, pengertian, dan kasih sayang dari orang tua. Menjadi bahan bullyan teman sebaya. Atau juga karena ada masalah lain yang membuatnya menjadi tidak percaya diri saat tampil di khalayak ramai. Sepertihalnya mengidap gangguan kecemasan sosial, atau paling sering ya kurang pd aja.
Misalnya si nak no life ini orangnya kelewat pemalu dan baik hati. Enggan menyakiti orang lain, sehingga si dia seringkali malah dimanfaatkan orang lain. Orangnya gak tegaan. Sehingga kebanyakan malah sering dikhianati dan di peras oleh teman sendiri. Yang berujung pada trauma yang mendalam. Atau juga masalah insecure lain yang berkaitan dengan fisik. Lingkungan masyarakat yang toxic dan buruk, broken home. Dan masih banyak hal lainnya.
✖ Baca juga :
☑ 6 Keuntungan & Manfaat ngeNolep / hidup no life
☑ Apa itu arti no life, pengertian, ciri, penyebab anak menjadi nolife / nolep ?
☑ 5 Cara menjadi nolep / no life
Yang dirasakan Nak nolep dalam kehidupan
Kembali ke topik utama kita. Kira-kira seperti inilah hal-hal yang kiranya dialami oleh nak nolep di kehidupan sehari-hari.
- Tidak ada yang mengerti
Peran orang tua dalam membesarkan dan mendidik anak memang penting dalam perkembangan fisik dan psikis si dia. Apabila si ortu salah dalam mendidik anak. Di jamin seorang bayi yang tadinya polos tanpa dosa sedikitpun. Akan menjadi generasi penerus yang lemah, atau juga rusak begitu saja.
Nah, dalam kasus nak nolep. Kebanyakan ortu selalu memaksakan kehendak pribadinya kepada si anak, tanpa memperdulikan ide-ide atau pendapat si anak itu sendiri. Pokoknya apa kata ortu selalu benar, dan opini anak semuanya dianggap invalid. Anak mau sedih apa kek, ortu tidak peduli, malah dikacangin dan dikatain jangan cengeng lah. Dah gede kok nangis, masalah kecil saja kok baper, dll.
Kadang malah si ortu suka membandingkan anak sendiri dengan tetangga, dan membully anak sendiri dihadapan tamu dengan cara membeberkan aib dan kekurangannya. Bagi anak yang bermental lemah, otomatis hal ini malah membuatnya down dan jadi depresi.
Begitulah yang banyak dirasakan si nak nolep di kehidupannya. Banyak orang tua yang selalu ingin dimengerti. Tapi tidak mau tahu dengan kondisi mental si anak. Tahunya cuma ngasih makan, dan biaya pendidikan saja. Tidak ada kasih sayang dan interaksi yang bagus dalam keluarga.
- Kesalahpahaman
Nak nolep juga seringkali digunjing oleh tetangga. Mereka di anggap aneh lah, pemalas lah, dan sejenisnya. Bahkan ortu sendiri kadang malah memperparah keadaan dengan cara membandingkan si anak dengan tetangga sebelah yang sukses.
Sebagai contoh, itu si anu masih mudah jadi polisi. Kamu bisanya cuma rebahan doang. Padahal si ortu tidak sadar bahwa dirinya di usia lanjut masih jadi ibu rumah tangga atau pekerja saja. Sedangkan ratu elisabeth sudah jadi ratu sejak masih muda, atau raja salman juga jadi raja (jika dibandingkan balik gan). Pada intinya semua orang memiliki kelebihan masing-masing gan 😅. Jika semua orang jadi polisi, terus yang bertani, dll jadi gak ada gitu. Mau makan apaan terus ya ?.
Ya jika dilihat kondisi mental nak nolep pastilah kacau balau. Ada saja masalah di pikirannya. Bagi nak nolep yang akut, ada mental block yang membuatnya sulit untuk bertemu banyak orang dan sejenis, Kebanyakan karena trauma di masa kecil.
- Rasa bosan
Nak nolep yang masih normal, tidak lama-lama amat nolepnya. Biasanya dikeseharian selalu dihinggapi dengan rasa bosan. Dikarenakan mereka melakukan kegiatan yang monoton setiap hari. Tidak ada teman real yang bisa diajak ngobrol atau main. Sehingga si dia jadi cepat bosan.
Mau main keluar, eh gak ada teman. Jadi bingung juga. Akhirnya ya balik lagi online chattingan, atau video call an dengan teman online. Biasanya sih buat mabar game online.
- Kesedihan mendalam
Biasanya sih orang yang ngenolep dalam waktu lama akan menyadari betapa sedihnya dirinya. Kata gaara, "Manusia tidak akan bisa menang dari rasa kesepian". Hal ini benar adanya, karena manusia adalah makhluk sosial gan.
Seberapa kuatnya kamu menyendiri karena trauma, dll. Pada akhirnya juga kamu akan menangisi kesendirianmu. Tidak ada teman, pasangan, keluarga, dll. Rasanya seperti hidup sebatang kara. Padahal ya masih ada keluarga..
- Terjebak terus di zona nyaman
Mau keluar dari zona nolep. Tapi tidak tahu cara memulai dan melaksanakannya. Sudah bertekad kuat berubah, ujung-ujungnya kandas karena banyaknya pikiran negatif dan juga lingkungan yang toxic. Apalagi sampai keluarga sendiri malah memusuhimu. Rasanya hidup jadi tidak berarti lagi, punya keluarga tidak ada yang membantu.
Mau berteman tidak tahu caranya. Di real life sedari kecil sudah di program secara salah dari ortu dan lingkungan. Sehingga untuk berubah menjadi diri yang lebih baik butuh usaha ekstra keras. Layaknya melukis diatas air. Sulit sekali dicapai, .. dan unjung-ujungnya balik nolep lagi..
Ya seperti itulah sedikit kedukaan bagi nak nolep di luar sana. Untuk rasa suka alias bahagianya biasanya terletak pada rasa aman dan nyaman jauh dari masalah kehidupan. Ya mau punya masalah bagaimana coba, interaksi dengan orang lain juga sedikit. Palingan hanya ada pada masalah batin dalam diri sendiri saja. 😅
Share on :
Facebook
Twitter
Whatsapp