Setelah saya bergabung ke salah satu grup tempat berkumpulnya nak nolep di media sosial facebook. Saya dapat mengambil sebuah kesimpulan dari beberapa data yang sudah saya kumpulkan. Ternyata masa lalu kebanyakan nak no life itu kelam. 80% dari cerita yang ada menunjukkan betapa berpengaruhnya peran orang tua didalam menjaga dan mendidik anak.
Langsung saja berikut pembahasan mengenai keluh kesah nolep indonesia. Yang sudah saya ketik dalam waktu singkat 😉.
Sekilas tentang nolep / no life
Nolep atau juga dalam bahasa inggris ala nak indo disebut sebagai no life. Pada umumnya ditujukan kepada orang-orang yang menutup diri dari kehidupan luar. Banyak menyendiri di kamar, rumah, atau tempat tinggalnya. Tidak pandai dalam bersosialisasi, memiliki sedikit teman, atau sama sekali tidak ada, karena berbagai alasan.
Dan kebanyakan mengalami masalah dalam hidupnya. Selalu bersedih, sadboy, merasa kesepian. Tapi tidak bisa keluar dari zona nyaman nolep itu sendiri. Sehingga mereka terjebak dalam rutinitas hariannya di rumah. Entah itu menjalankan hobi seperti main game, menonton film - anime, membaca buku, dan hobi lainnya. Atau sekedar meratapi nasib dan banyak juga yang terkena anxiety dan depresi.
Pencetus munculnya sikap nolep
Dari grup keluh kesah nolep indonesia di facebook. Sekitar 70% curhatan member yang ada menunjukkan seberapa kacau kehidupan rumah mereka. Banyak diantaranya yang menjadi anak broken home, korban kdrt, orang tua yang kurang pandai mendidik anak. Mementingkan sifat otoriter maupun overprotective, dll.
Untuk penyebab nolep Selengkapnya ada di bawah ini.
- Broken home
Banyak dari member grup keluh kesah nolep indonesia yang berasal dari keluarga broken home. Entah itu korban dari perceraian orang tua, orang tua yang sering berkelahi dan marah-marah. Suka membanding-bandingkan anak, orang tua yang suka pergi dan hilang entah kemana. Maupun kekerasan fisik, verbal, psikis yang dilakukan ortu kepada anaknya.
- Orang tua yang otoriter
Selanjutnya orang tua yang otoriter menduduki posisi kedua. Dimana ortu selalu merasa benar, tidak mau tahu apa kata anak. Selalu memaksakan kehendaknya kepada anak. Sehingga si anak tidak bisa melakukan ekspektasi yang diharapkan ortu. Parahnya sang orang tua malah membully dan menyalahkan si anak. Dan seringkali membandingkan anak dengan anak tetangga atau saudara, memarahinya sampai mental mereka menjadi down. Sehingga membuat si calon nolep menjadi kurang semangat. Bersedih, dan serasa dianak tirikan oleh ortunya.
Hidup di rumah serasa menjadi anak pungut / adopsi saja. Membuat mental mereka terus down dan down. Sehingga hilanglah rasa kepercayaan diri mereka.
- Orang tua yang overprotective
Orang tua yang satu ini terlihat sayang dengan anaknya. Namun rasa sayang yang berlebih ini malah menjadi boomerang. Apa-apa yang dilakukan oleh si anak dilarang ortu. Bahkan bermain dengan anak tetanggapun dilarangnya. Walaupun si anak tetangga baik-baik saja / tidak nakal.
Lambat laun waktu berlalu, skill sosial si anak menjadi hancur. Tidak bisa beradaptasi dan berinteraksi dengan orang baru / khalayak ramai. Dan lucunya setelah si anak bertambah usia. Katakanlah usia sma keatas. Si ortu malah membully si anak. Mengapa kok di kamar / rumah terus, dan berbagai kata roasting lain yang menyayat hati. Padahal kan hal tersebut hasil didikan dan larangan dari si ortu sendiri 😫.
- Hilangnya figur orang tua
Anak yatim, korban kdrt, ditinggal pergi ayah / ibu. Anak dititipkan di nenek, dan sejenisnya juga menjadi salah satu faktor mengapa kok dirinya bisa jadi nolep. Selain menjadi no life, anak yang seperti ini juga terkadang menjadi nakal. Karena hilangnya figur ortu yang bisa dijadikan teladan. Mereka mudah terpengaruh dengan lingkungan bermain dan tempat tinggalnya.
- Korban bully
Korban bully, biasanya di usia dini. Antara usia sd-smp juga berperan penting menjadikan si anak nolep. Mereka merasa rendah diri, hilang kepercayaan diri. Kenapa dirinya kok salah terus, selalu disakiti. Akhirnya memutuskan untuk mengurung diri dan tidak berteman lagi. Dan ada kasus juga yang sampai membuat mereka putus sekolah karena sudah tidak kuat lagi di bully oleh teman-temannya.
- Insecure
Banyak juga member grup keluh kesah nolep indonesia yang merasa insecure dengan dirinya. Rasa percaya diri mereka menipis. Entah karena kurang cantik / tampan, terlalu pendek, gemuk, beda ras, kurang mampu secara finansial. Dan masalah lain yang membuat mereka tidak pd. Sehingga jadilah mereka nolep.
- Gangguan kecemasan
Anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial juga salah satu yang menyebabkan seseorang jadi nolep. Di grup keluh kesah nolep indonesia ada juga member yang seperti ini. Mereka tidak bisa lama-lama berada di tempat umum atau tempat yang ramai.
Bawaannya berkeringat, cemas, jantung berdebar, salah tingkah, dll. Pokoknya skill sosial mereka jadi hancur. Serasa seluruh dunia melihat mereka. Dan jadi takut / terganggulah mereka karenanya.
Btw penyebab gangguan kecemasan ini bermacam-macam. Ada yang terlalu lama ngewibu, terlalu lama tidak bermain dengan teman. Terlalu lama kerja sendirian, dll. Pokoknya kelamaan menyendiri, sehingga skill sosialnya menjadi berkurang. Dan ada juga yang karena berbagai penyebab yang sudah dijelaskan diatas.
- Tidak ada teman
Sering pindah rumah, lingkungan yang buruk, teman sekolah jauh semua, dan sejenis. Hal ini juga yang menjadi salah satu faktor penyebab seseorang jadi nolife. Dikarenakan lingkungan mereka selalu berubah-ubah dalam jangka waktu yang singkat.
- Wibu
Yang terakhir member yang menjadi nolep karena menjadi wibu yang hobi arisan / pengocok handal. Mereka terjebak di lingkaran setan tersebut. Sehingga kesulitan berbaur dengan masyarakat. Serasa ada yang salah saja pada diri mereka. Entah karena merasa berbeda, kurang skill sosial, atau mungkin merasa gue banget seperti ayanokouji dan sejenis.
Kesimpulan
Sosok orang tua yang bijaksana sangat diperlukan oleh si anak. Orang tua yang bisa menjadi teladan anak. Menyayangi anak, mendidiknya dengan baik dan benar secara agama, moral, dan pendidikan lainnya sangat berperan dalam tumbuh kembang anak.
Jika ortu kurang berwawasan, bersikap otoriter, overpeotective tanpa alasan yang jelas. Tidak menjadi teladan bisanya suruh-suruh saja tanpa mencontokan. Lingkungan rumah yang tidak aman, penuh kekerasan, marah-marah dan ribut terus. Hilangnya figur ortu dll. Dapat membuat si anak menjadi pribadi yang lemah, atau malah menjadi nakal luar biasa.
Jadi saran saya kepada pembaca di masa depan. Bijaklah dalam berkeluarga dan menjadi orang tua. Agar buah hati anda menjadi anak yang berbakti dan sukses di masa depannya.
Selain itu hentikanlah segala jenis bullying apapun bentuknya. Jangan terlalu lama mengurung diri sendiri, berhentilah ngewibu, perbanyak teman baik, dan pandai-pandailah bersyukur dengan nikmat Tuhan yang ada. Agar hidupmu lebih bermakna....