Setiap orang pasti memiliki alasan dan latar belakang atas semua tindakan yang ia lakukan. Termasuk didalamnya merupakan ketakutan berlebihan, atau ketakutan yang tidak wajar kepada orang lain. Takut bertemu orang lain, takut berkumpul dengan anggota keluarga, takut bertemu dengan orang asing (orang baru), dan juga takut dengan kerumunan atau keramaian.
-
Takut berlebihan kepada orang lain
Banyak orang di dunia ini yang memiliki rasa takut yang berlebihan saat dihadapkan dengan orang lain. Mereka akan menunjukkan berbagai reaksi penolakan, baik secara fisik maupun batin, untuk sebisa mungkin menghindari orang lain. Menghindari kerumunan dan keramaian, menghindari khalayak ramai, menghindari bertemu dengan teman, teman lama, bahkan anggota keluarga yang dirasa asing baginya.
Mungkin orang awam menyebut rasa takut berlebihan kepada orang lain sebagai
minder. Namun, di dalam dunia kesehatan, khususnya di dunia psikologi, penyakit takut terhadap orang lain tersebut memiliki banyak sekali pengelompokan dan penyebutan. Sebut saja misalnya seperti
gangguan kecemasan sosial / SAD (Social Anxiety Disorder),
social phobia atau
fobia sosial, dan lain sebagainya. Pada dasarnya kesemuanya merupakan bagian dari penyakit gangguan kecemasan sosial.
Dan dari berbagai ketakutan tersebut, dapat menimbulkan dampak buruk atau dampak negatif bagi siapa saja yang menderita penyakit tersebut. Sebut saja misalnya seseorang yang tidak bisa bergaul atau bersosialisasi karena takut terhadap orang lain. Lama-kelamaan akan banyak kesempatan emas yang terbuang di dalam hidupnya, mulai dari hubungan keluarga, pertemanan, pekerjaan, jodoh, dan lain sebagainya akan terhambat karena ketakutan terhadap orang lain tersebut.
Ujung-ujungnya, jika dibiarkan, mereka yang takut berlebihan terhadap orang lain, akan merasa stres dan depresi. Dan pada akhirnya banyak penyakit baik fisik dan mental yang akan bermunculan dan menjangkiti orang tersebut.
-
Gejala gangguan kecemasan sosial / fobia sosial
Nah, Untuk mengatasi suatu penyakit. Tentunya harus terlebih dahulu diketahui
gejala dan penyebab dari penyakit tersebut. Dalam hal ini, penyakit takut terhadap orang lain, sebut saja mudahnya sebagai fobia sosial.
Biasanya, orang yang mengidap
fobia sosial memiliki ciri, tanda atau gejala seperti yang tersebut dibawah ini.
1. Merasa takut jika bertemu setiap orang baru atau orang lain yang dirasa asing tanpa sebab yang jelas.
2. Takut mengahadiri atau berkumpul di keramaian, di kerumunan, atau juga takut tampil di khalayak ramai.
3. Takut menjadi pusat perhatian atau takut diperhatikan. Sehingga setiap saat keluar ditempat umum, selalu saja mencari-cari alasan untuk menghindari bertemu atau berpapasan dengan orang lain. Misalnya seperti berjalan dengan cepat, berjalan dengan menunduk, dan lain sebagainya.
4. Disaat berbicara dengan orang lain, sangat sulit untuk menatap mata lawan bicara.
5. Berusaha menghindar sekuat tenaga dari hal yang berbau pesta, perkumpulan, kegiatan publik, dan segala hal yang melibatkan orang banyak lainnya.
6. Jika dihadapkan dengan kondisi bertemu dengan orang lain secara mendadak, misalnya bertemu teman lama, ditanyai orang asing dijalan, bertemu keluarga jauh dan lain sebagainya. ia akan menunjukkan berbagai reaksi takut dan penolakan, misalnya seperti menghindari orang yang ditemuinya, merasa cemas dan gelisah, berbicara terbata-bata / patah-patah, grogi, bergetar, berkeringat, sensasi sakit perut atau ingin buang air kecil, merasa haus, dan lain sebagainya.
Ya begitulah gejala umum yang dialami oleh orang yang mengidap gangguan kecemasan sosial / fobia sosial. Jika anda sering mengalami gejala yang tersebut diatas, bisa dipastikan bahwa anda mengidap penyakit gangguan kecemasan sosial, atau juga lebih sering disebut sebagai fobia sosial.
-
Penyebab rasa takut berlebihan kepada orang lain
Banyak
faktor yang menyebabkan munculnya rasa takut pada diri manusia. Sebut saja seperti pengalaman traumatis, orang tua yang overprotective terhadap anaknya, pengaruh lingkungan yang buruk dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat memicu munculnya rasa takut yang berlebihan pada diri manusia terhadap orang lain yang ditemuinya.
1.
Pengalaman traumatis
Pengalaman buruk yang menggoncangkan jiwa, sebut saja sebagai pengalaman traumatis. Pengalaman buruk tersebut dapat memicu seseorang untuk memasang barrier, memasang tameng pelindung di alam bawah sadarnya. Sehingga apa yang dirasa atau dianggapnya berbahaya dan mengancam dirinya. Akan sebisa mungkin dihindarinya, sehingga membentuk rasa takut yang berlebihan didalam diri seseorang. sebut saja lebih mudahnya adalah phobia. Dalam hal ini tentunya termasuk kedalam rasa takut kepada orang lain / fobia sosial.
Mungkin seseorang yang mengidap fobia sosial, di masa kecil atau di masa lalunya pernah mengalami pengalaman buruk yang menyakitkan. Pengalaman buruk yang berhubungan dengan interaksi dengan orang lain. Misalnya pernah menjadi korban pembullyan, pernah melakukan suatu kesalahan besar, pernah dikhianati seseorang, pernah dilukai seseorang, dan lain sebagainya.
2.
Orang tua yang overprotective
Orang tua yang terlalu ketat terhadap anaknya juga dapat membuat perkembangan mental dan kehidupan sosial si anak menjadi terganggu. Hal ini dikarenakan, si anak tadi merasa takut dan bersalah jika ingin bermain atau bergaul dengan teman-temannya. Semua itu tentunya diakibatkan karena ulah si orang tua yang terlalu overprotective tadi.
Tanpa memperdulikan perasaan si anak, Orang tua terlalu mengekang dan tidak memperbolehkan sang anak untuk bermain atau bergaul dengan teman nya. Orang tua tipe ini, mengganggap semua orang dapat membuat anaknya menjadi buruk dan jahat, tanpa perduli dengan temannya tersebut anak yang baik atau bukan.
Pada akhirnya, dimasa depan nanti, karena si anak tadi kuper, kurang pergaulan dan jarang bergaul. Hal tersebut dapat mengakibatkan si anak menjadi kebingungan dan takut jika dihadapkan atau bertemu dan bergaul dengan orang lain.
3.
Pengaruh lingkungan
Pengaruh lingkungan juga berperan penting di dalam pembentukan gangguan kecemasan sosial ini. sebut saja misalnya ada doktrin dikeluarga, yang menyebutkan anak suku anu tidak boleh bermain dengan suku una. Atau juga, kalau ingin sukses harus rajin belajar, teman dan sosialisasi nomer sekian. Dan lain sebagainya.
Tentunya, Hal tersebutlah, yang menyebabkan pembentukan sifat, mental dan karakter seseorang untuk menjadi takut terhadap orang lain, takut untuk bergaul, atau takut untuk bersosialisasi.
-
Cara mengatasi rasa takut berlebihan pada orang lain
Untuk menyembuhkan dan mengatasi gangguan kecemasan sosial, lebih mudahnya ya anda harus konsultasi ke psikolog atau juga berobat ke dokter terkait. Namun, jika anda tidaklah sanggup bertanya kepada ahlinya, maka coba saja langkah-langkah di bawah ini.
1.
Psikoterapi (Psychotherapy)
Tanyakan pada hati kecil anda, mengapa kok saya bisa takut dengan orang lain. Memangnya kenapa kok saya bisa takut dengan mereka, apa penyebabnya ?. Padahal saya sama-sama manusia, sama-sama makan nasi, sama-sama berdarah merah, sama-sama makhluk yang lemah. Kok saya bisa takut, itu apa masalah utamanya ?, apa penyebabnya ?.
2.
Terapi kognitif (Cognitive therapy)
Setelah anda mengetahui penyebab rasa takut anda. Perlahan beranikan diri anda untuk berubah. Lawan rasa takut anda secara bertahap. Ubah pola pikir dan prilaku anda. Ubah sisi negatif anda menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sempurnakan kekurangan anda. Atasi semua masalah anda.
Misalnya jika anda takut bertemu dengan orang lain, karena merasa rendah diri, merasa jelek, merasa minoritas, merasa tidak berharga, tidak berguna, dan tidak bermanfaat. Ubah pola pikir anda, dan perlahan tanamkan di dalam pikiran anda, bahwa anda juga sama-sama manusia, manusia yang memiliki hak yang sama.
Fokuslah pada kelebihan anda, dan jangan terlalu fokus pada kekurangan anda. Kembangkan sedikit sikap masa bodoh dalam diri anda. Beranikan diri anda, lakukanlah apa yang anda ingin lakukan, jangan takut terhadap pandangan orang lain. Anda hidup bukan untuk menyenangkan orang lain. Anda hidup untuk membahagiakan diri dan keluarga anda sendiri-sendiri. Orang lain berkata apa tentang anda, jangan terlalu dimasukkan kedalam hati, ambil saja positifnya, ambil kritikan untuk membangun diri anda menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan abaikan segala pendapat yang menjatuhkan anda, anggap saja itu Cuma angin lalu yang sedang melintas di depan anda.
Tanamkan rasa kepercayaan diri didalam hati anda, buang segala pikiran negatif dalam benak anda. Tetaplah PD, namun jangan keterlaluan PD. karena jika sudah over PD anda malah akan menjadi seperti orang gila yang tidak tahu malu dan tidak tahu dengan aturan.
3.
Beribadah / Berdoa
Tuhan tidak akan melupakan hambanya. Berdoa saja kepada Tuhan agar diri anda menjadi pribadi yang lebih baik. Menjadi pribadi yang pemberani, bukan menjadi orang yang penakut. Apalagi sampai takut didalam berbuat kebaikan.
Teruslah berusaha dan berdoa, karena doa dapat mengubah takdir seorang manusia. Jadi tidak ada salahnya anda terus memohon kepada Tuhan agar dibukakan jalan yang terbaik, jalan menuju kebahagiaan yang HQQ.
-
Penutup
Ya, pada intinya untuk mengatasi rasa takut berlebihan terhadap orang lain. Dibutuhkan niat dan tekad yang kuat dari dalam diri anda. Jika anda sudah berniat, maka segala usaha yang dilakukan untuk berubah pasti akan membuahkan hasil.
Ingat kata pak Narto “Semua cacian yang kau tujukan kepadaku, adalah sebuah nasehat yang indah untuk kebahagiaan hidupku, itulah jalan ninjaku”. Jadi semangatlah kawan, kamu tidak sendirian, teruslah berusaha meraih segala apa yang engkau impikan. Termasuk menjadi seorang Hokage sekalipun . . semoga bermanfaat .